Berbahayakah Dehidrasi Bila Anda Sedang Hamil?

Berbahayakah Dehidrasi Bila Anda Sedang Hamil?
Credits: Freepik

Bagikan :


Dehidrasi yang terjadi saat kehamilan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius, termasuk cacat saraf, cairan ketuban yang sedikit, produksi ASI yang tidak memadai dan persalinan prematur. Komplikasi tersebut juga dapat menyebabkan bayi cacat lahir karena kekurangan air dan nutrisi di dalam rahim.

 

Bagaimana Dehidrasi Bisa Terjadi?

Dehidrasi bisa terjadi ketika tubuh Anda kehilangan lebih banyak cairan daripada yang Anda konsumsi. Alhasil, tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan untuk menjalankan fungsi normalnya. Bila cairan yang hilang tidak segera digantikan, maka Anda akan mengalami dehidrasi.

Dehidrasi bisa dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Saat hamil, Anda akan membutuhkan lebih banyak air daripada biasanya. Kebutuhan air selama hamil memainkan peran penting dalam perkembangan kesehatan janin, misalnya seperti membantu pembentukan plasenta 'ari-ari' dan membentuk kantung ketuban.

 

Tanda-Tanda Dehidrasi Saat Sedang Hamil

Tanda utama dehidrasi yang paling mudah dirasakan adalah merasa haus. Saat Anda merasa haus, segerakan minum agar Anda tidak mengalami dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil sebenarnya sama dengan tanda dehidrasi pada umumnya, di antaranya:

  • Rasa kering di mulut dan tenggorokan
  • Bibir kering dan pecah-pecah
  • Kulit terlihat kering
  • Kulit kehilangan elastisitasnya, cenderung tipis dan cekung
  • Jarang buang air kecil
  • Urin berwarna gelap
  • Buang air kecil dalam volume yang sangat sedikit
  • Tidak berkeringat bahkan saat udara sedang panas
  • Merasa lelah dan lemah
  • Sembelit, feses keras dan mengalami wasir
  • Pusing

Apabila ibu hamil tidak menggantikan cairan yang hilang, maka ibu hamil dapat mengalami gejala dehidrasi berat, di antaranya seperti:

  • Kontraksi palsu
  • Jantung berdegup lebih cepat
  • Bayi berulang kali mengubah posisinya
  • Tekanan darah rendah
  • Pingsan

Gejala dehidrasi berat tidak bisa diatasi dengan hanya minum air putih, namun Anda perlu mendapatkan pertolongan medis segera di rumah sakit.

 

Penyebab Dehidrasi saat Sedang Hamil

Sama seperti dehidrasi pada umumnya, penyebab utama ibu hamil mengalami dehidrasi adalah ketika Anda tidak cukup minum air yang dibutuhkan oleh tubuh. Agar tubuh tidak kehilangan cairannya, Anda disarankan untuk minum 8-12 gelas sehari atau mendapatkan tambahan asupan cairan dari kuah sup, atau buah-buahan yang kaya kandungan air.

Selain itu, beberapa gejala kehamilan juga dapat menyebabkan dehidrasi, misalnya muntah dan diare yang kerap dialami sepanjang kehamilan terutama di trimester pertama.

Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan dehidrasi, misalnya seperti:

  • Gagal ginjal
  • Gangguan metabolisme yang langka
  • Gangguan usus seperti penyakit Crohn, penyakit Celiac yang menyebabkan tubuh kesulitan menyerap nutrisi

Ibu hamil dengan kondisi medis tertentu di atas, sebaiknya tidak banyak melakukan kegiatan di bawah sinar matahari langsung, tidak berolahraga berat dan mencukupi kebutuhan air minum sesuai kebutuhan.

 

Bahaya Dehidrasi bagi Ibu Hamil

Dehidrasi ringan tidak akan berbahaya bagi ibu hamil, selama Anda segera mengganti cairan tubuh yang hilang. Namun dehidrasi berat tidak hanya bahaya bagi Anda namun juga bagi janin Anda.

Dehidrasi berat dapat menyebabkan rendahnya cairan ketuban yang akan mempengaruhi perkembangan bayi, menyebabkan kelahiran prematur, dan mempengaruhi produksi ASI. Dehidrasi menyebabkan bayi kekurangan nutrisi akibat kurangnya cairan yang membantu membentuk plasenta.

Karena dehidrasi bukanlah sesuatu yang bisa didiagnosis sendiri, maka Anda harus lebih waspada dalam mengamati adanya tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering atau rasa kehausan.

Jangan menunda ke rumah sakit apabila Anda muntah atau diare lebih dari 12 jam, jarang buang air kecil atau buang air kecil terlalu sedikit, pusing, atau mengalami kontraksi palsu di kehamilan usia dini.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 21:59